metrotapanuli.com;- Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Alpian Hutauruk, kepada METRO. Menurut Alpian, hasil 100 persen kelulusan ini di luar peserta yang tidak ikut UN di Sibolga tanpa alasan jelas, tetapi namanya sudah terdaftar sebagai peserta UN, yakni sebanyak 14 siswa, 10 dari SMK dan 4 dari tingkat SMA. “Saya terima langsung hasil ujian di Dinas Pendidikan Provinsi hari Sabtu kemarin, dan hasilnya untuk Sibolga lulus seratus persen. Kemudian kita langsung mengumumkan kelulusan tersebut dan menyurati para orangtua siswa untuk mengambil hasil pengumuman di sekolah masing-masing,” ujar Alpian, seraya menambahkan kelulusan seratus persen ini merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi Kota Sibolga terutama dalam peningkatan mutu pendidikan.
Di kesempatan itu, Alpian berharap, prestasi kelulusan siswa 100 persen tersebut dapat dipertahankan pada tahun mendatang. “Untuk itu, selaku pengelola pendidikan di Sibolga kami akan berupaya maksimal dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di daerah setempat, di antaranya melaksanakan beragam kegiatan yang yang nantinya dapat memacu semangat para siswa untuk meningkatkan prestasinya terlebih dalam menghadapi UN,” ujarnya.
Alpian menambahkan, dari 2.287 siswa SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta se Kota Sibolga ada sebanyak 14 siswa yang tidak mengikuti ujian tanpa alasan yang jelas. “Yang tidak hadir sebanyak 14 orang, yakni 2 dari 651 siswa dari program IPA tingkat SMA, 2 dari 669 siswa program IPS tingkat SMA. Kemudian 10 siswa dari tingkat SMK baik Negeri maupun swasta juga tidak hadir untuk mengikuti UN,” terangnya.
Sedangkan jumlah peserta UN SMA/MA dan SMK yang mengikuti UN, sambung Alpian, masing-masing untuk SMA/MA sebanyak 1.320 orang dan SMK sebanyak 957 orang. Dengan perincian peserta UN dari tingkat SMA/MA meliputi SMAN 1 Sibolga sebanyak 275 orang, SMAN 2 Sibolga sebanyak 236 orang, SMAN 3 Sibolga sebanyak 165 orang, MAN Sibolga sebanyak 108 orang, SMA Swasta PGRI 14 sebanyak 40 orang, SMA Swasta HKBP Sibolga sebanyak 91 orang. Kemudian untuk SMA Swasta Muhammadiyah 15 Sibolga sebanyak 24 orang, SMA Swasta Katolik Sibolga sebanyak 222 orang, SMA Swasta Tri Ratna Sibolga sebanyak 87 orang, MA Swasta Islamiyah sebanyak 15 orang dan MA Swasta PTH Darur Rachmad sebanyak 57 orang. “Sementara untuk tingkat SMK meliputi, SMKN 1 Sibolga sebanyak 216 orang, SMKN 1 Sibolga–Tapteng sebanyak 205 orang, SMKN 2 sebanyak 112 orang, SMK PGRI 04 sebanyak 242 orang, SMK HKBP sebanyak 63 orang, SMK Muhammadiyah 13 sebanyak 69 orang dan SMK Eka Satria sebanyak 60 orang,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, menyampaikan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga pendidik dan juga Dinas Pendidikan Kota Sibolga yang telah memberikan panduan dan pelayan pendidikan kepada siswa-siswa di Sibolga, khususnya siswa SLTA sederajat. “Sehingga atas upaya yang telah dilakukan kelulusan para siswa SLTA sederajat di Kota Sibolga mencapai 100 persen. Ini menandakan bahwa prestasi pendidikan di Kota Sibolga sudah mulai membaik. Kemudian saya juga mengucapkan selamat kepada seluruh siswa yang lulus UN 100 persen,” pungkas wali kota.
Dari data yang ada, sambung wali kota, semua siswa yang mengikuti UN untuk SMA, SMK dan MA di Kota Sibolga dinyatakan lulus seratus persen dan ini merupakan hasil yang murni dan sesuai dengan kemampuan siswa. “Kelulusan seratus persen ini murni sesuai kemampuan para siswa. Sebab saya tidak pernah meminta kepada guru maupun pihak diknas untuk merekayasa nilai agar seluruh siswa dapat lulus UN. Dan ini membuktikan kesungguhan para siswa yang telah belajar sebelum mengikuti UN, apalagi sebelumnya seluruh siswa ini sudah dilatih untuk benar-benar siap lewat pelaksanaan try out yang sudah digelar Diknas secara cuma-cuma,” beber wali kota.
Meski demikian, sambung wali kota, kelulusan 100 persen ini jangan diterima oleh para siswa dengan euforia berlebihan, sebab para siswa nantinya masih menghadapi tantangan yang akan lebih besar lagi yakni persiapan memasuki perguruan tinggi. “Untuk itu, persiapkan diri dengan baik, tetap belajar dan menggali ilmu pengetahuan seperti soal-soal untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi nantinya,” sebutnya, seraya berharap agar lulusan SLTA dari Sibolga bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia.
Terkait persiapan para lulusan SLTA sederajat dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri, lanjut Syarfi, dirinya selaku wali kota akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Sibolga untuk bisa diadakan semacam pembahasan soal UMPTN bersama ataupun melakukan try out. “Mudah-mudahan hal ini bisa direalisasikan nantinya dan kita juga nantinya akan melakukan pendekatan ataupun melakukan kerjasama dengan universitas-universitas ternama agar para lulusan SLTA sederajat dari Kota Sibolga bisa diterima di perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia,” tandasnya.
Pantauan METRO, ribuan siswa SLTA sederajat di Kota Sibolga larut dalam kegembiraan begitu mengetahui dirinya lulus dari UN, di mana para siswa saling berpelukan dan mengucapkan selamat satu sama lainnya sambil menangis bahagia. “Bagaimana tidak bang, hari ini merupakan hari yang dinanti-nantikan oleh para siswa-siswi terutama yang menduduki bangku SMA/MA/SMK. Sebab hari ini merupakan hari yang menentukan siswa-siswi apakah dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau hanya menetap dibangku menunggu ujian yang akan datang tahun depan,” ujar Rosaulina Silalahi, salahseorang siswi SMK PGRI Sibolga, didampingi temannya Eka Purnama Sari.
Menurut kedua siswa jurusan Akutansi ini, jika dilihat dari soal UN yang cukup sulit dijawab dan ditambah pengawasan yang ketat dari guru-guru pengawas, mereka cukup pesimis dapat lulus UN tahun 2011 ini. (tob/dro)
Di Tapteng, 1 Siswa Gagal
Hasil Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA sederajat di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011 ini cukup memuaskan, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana, hanya satu peserta UN SMA yang berasal dari salahsatu SMK di Tapteng gagal, serta ada 5 siswa SMK lainnya bermasalah, sehingga belum dapat dipastikan apakah lulus atau tidak lulus pada UN tahun ini.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng Marhite Rumapea, didampingi Kabid SMP, SMA dan PT Drs Klosse Harahap, kepada METRO, Senin (16/5). Dia menjelaskan, dari 3.770 siswa jumlah total peserta UN tingkat SMA di Tapteng, untuk SMA dan Madrasah Aliyah (MA) tingkat kelulusan mencapai 100 persen.
Sedangkan untuk SMK kata Marhite, tingkat kelulusan 99,7 persen, karena satu orang tak lulus dan lima orang lainnya bermasalah. “Dari 23 SMA negeri dan swasta di Tapteng yang hadir mengikuti UN sebanyak 2.324 siswa dan dinyatakan lulus seluruhnya serta untuk 7 Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta sebanyak 437 siswa mengikuti UN juga dinyatakan lulus seluruhnya. Sedangkan 1.009 siswa dari 10 SMK yang mengikuti UN, sebanyak 1.003 siswa dinyatakan lulus, satu siswa tidak lulus dan lima orang lainnya masih bermasalah, karena nilai UN untuk bidang studi Bahasa Inggris tidak ada karena diduga lembar jawaban komputer (LJK) hilang di tingkat provinsi,” jelas Marhite.
Dengan hilangnya LJK bidang studi Bahasa Inggris untuk 5 siswa SMK di Tapteng, sambung Rumapae, pihaknya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng telah melakukan komplain ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dan diberi tenggal waktu hingga satu bulan. “Mengenai kelulusan bagi lima siswa SMK di Kabupaten Tapteng, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara memberi waktu satu bulan kepada Dinas Pendidikan Tapteng untuk menunjukkan berita acara dan absensi yang membuktikan kelima siswa SMK tersebut mengikuti UN, karena kelima siswa tersebut tidak memiliki nilai bidang studi bahasa Inggris, diduga LJK hilang di tingkat provinsi,” ujarnya, seraya mengaku enggan menyebutkan nama dan asal sekolah satu siswa yang tidak lolos dan lima siswa yang bermasalah, mengingat dapat memengaruhi psikologi siswa.
Menurut Marhite, meskipun kelulusan siswa dirapatkan melalui rapat dewan guru, namun para siswa tidak boleh memiliki nilai kurang dari 4,0 dari salahsatu mata pelajaran yang diujikan di UN serta rata-rata nilai UN tidak kurang dari 5,5. “Jadi satu orang siswa kami dari SMK tidak dapat memiliki nilai rata-rata 5,5 dan ada bidang studi yang diujikan di UN nilainya tidak mencapai 4,0. Sehingga tidak lulus dan kami harapkan dapat mengulang untuk tahun depan. Dan kepada lima siswa lainnya, mohon bersabar karena permasalahan tersebut sedang diproses. Sehingga nantinya akan memberikan hasil yang baik untuk anak didik kami,” ucapnya.
Pantauan METRO di sejumlah sekolah di Kabupaten Tapanuli Tengah, berlangsung aman, tidak seorang pun siswa melakukan aksi corat-coret seragam sekolah. Pengumuman kelulusan diberitahukan lewat amplop yang diambil langsung oleh orangtua/wali siswa ke sekolah masing-masing, Senin (16/5), pukul 15.00 WIB. (afn/dro)
Posting Komentar
Bagi Visitor Jika Berkunjung Di Blog Saya
Saya Ucapkan Terima Kasih,
Karena Masih Sempat Melihat Lihat Apa Yang Ada Di Blog Saya Ini.
So Attention Yang Saya Ingin Kan Adalah :
*Jangan Cakap Sembarangan
*Jadilah Orang Yang Sopan
*Comment Lah Sebagus Mungkin
*Jangan Mengundang EMOSI Dari ADMIN
Thanks For Visited My BLOG Site